Kamis, 06 Desember 2012

Panggilanku Ayung, Badai, Hewie

Julukan yang pernah diberikan pada saya sudah bermacam-macam. Baik itu diberikan oleh keluarga maupun teman. Waktu kecil paman saya sering memanggil atau lebih tepatnya menyindir dengan sebutan heulang keuyeup, Bhs. sunda (Heulang = Elang, Keuyeup = Kepiting). Gara-garanya waktu itu saya sering menyayikan lagu heulang keuyeup dengan teman main saat di Garut, waktu itu bapak tugas di Garut Selatan. Lagu itu liriknya porno, jadi tidak pantas dinyanyikan oleh anak kecil. Liriknya antara lain, "heulang keuyeup daun awi, hayang h*****t nu di cai", hehe jorok ya. Suatu hari saya sedang menyanyikan lagu itu bersama teman sambil duduk-duduk diatas batu besar, di bawah pohon karet. Maklum bapak kerja di perkebunan. Tiba-tiba paman datang dari Jakarta hendak berkunjung. Paman tentu saja mendengarkan lirik lagu yang saya nyayikan itu. Jadilah kalau ketemu dengan paman dimanapun, dia suka menyanyikan lagu "heulang keuyeup" hehe, aku tentu saja malu.
Lalu ketika saya sudah pindah ke Tasik karena sekolah di sana. Waktu itu kira-kira masih kelas 1 SD. Saat ditanya oleh Bibi saya, apa nama kamu? saya jawab "Heriyana Apolo Bandung", asal sebut aja, gak tahu maknanya apa. Lalu di saat saya bermain di halaman rumah, tetangga saya teman main menanyakan juga apa nama saya, sayapun jawab "Heriyana Apolo Bandung", tapi temen saya justru mendengarnya jadi "Heri Kapal Udara" hehe gak nyambung lagi. Masih di Tasik saat saya SMP, pernah ada yang menyebut saya "Cingkleung" gak tahu maksdunya apa. Waktu SMA masih di Tasik gara-gara ada pemain band lokal kota saya yang bernama "Heri Ayung" maka sayapun dipanggil "Heri Ayung" asal nyebut aja temen saya. Lalu panggilan Heri berubah lagi jadi "Hewri Ayung", lalu akhirnya jadi "Hewie Ayung", sampai sekarang masih ada yang memanggil demikian.
Akhirnya beberapa tahun kebelakang disaat saya tinggal di Bandung julukan nya sudah ganti lagi. Tiba-tiba temen saya main di sekitar tempat tinggal memanggil nama "Badai". Jadi lengkapnya julukan saya jadi "Heri Badai", kalau yang ini lebih condong ke meledek kali. Karena jalan saya tidak tegak. Sekarang kalau teman memanggil ada yang masih menyebut nama Ayung, Badai, Hewie, itulah julukan yang masih melekat di diri saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar