Senin, 31 Desember 2012

Menutup tahun 2012

Menutup tahun 2012 ini saya memilih untuk tidak kemana-mana. Saya mempertimbangkan untuk tidak terlalu memaksakan diri. Mengada-adakan yang tidak ada. Berusaha menerima kenyataan yang ada. Ya tidak apa-apa walaupun pahit tapi ini sudah menjadi bagian perjalanan hidup saya. Dengan begitu saya menjadi santai dalam menerima kenyataan. Apapun bentuknya hidup tetaplah hidup. Walaupun tanpa sesuatu yang ramai dan meriah. Pengorbanan pastilah tidak akan sia-sia.

Melihat ke belakang sepanjang tahun 2012 ini saya cukup puas. Betapapun banyak yang meleset dari perkiraan sebelumnya tapi itu hanya soal waktu. Saya telah banyak belajar tentang hidup. Tentang pertemanan, tentang diri sendiri, tentang segalanya. Tak ada yang abadi di dunia ini. Silakan berjalan dengan keyakinannya sendiri-sendiri. Apapun itu pilihannya tetaplah suatu keputusan yang mesti dihormati. Saya hanya menunggu nanti pada tujuan yang diimpikan bersama-sama. Nanti siapakah yang akan sampai pada tujuan itu dengan selamat dan mulus. Dan bertemu lagi dengan saya. Waktulah yang akan menjawabnya.

Menyongsong tahun baru 2013 saya masih tetap optimis. Walaupun keadaannya tidak banyak berubah dan segalanya berjalan amat lambat. Harapan haruslah bisa tetap dipelihara agar kita bisa tetap bergairah menjalani hidup. Tentu saja dengan segala upaya yang maksimal. Suatu saat pastilah akan menerima hasil yang kita usahakan sebelumnya. Insya Allah saya siap menghadapi segala kemungkinan yang ada. Sekian.


Minggu, 30 Desember 2012

Cerahnya pagi

Amboi cerahnya pagi ini. Andaikan saja saya punya kegiatan pasti lah lebih semangat menjalaninya. Tapi tak ada rencana kemana-mana. Jadi kayaknya menikmati hari yang cerah ini dengan minum kopi di rumah saja hehe. Buat saya tak ada yang nikmat selain bersantai sambil minum kopi. Yang penting saya sehat, kalau masalah sih pastilah ada. Karena yang namanya manusia keinginannya pasti bermacam-macam. Keinginan manusia tidak terbatas, seperti langit yang tiada batasnya.

Tapi memang manusia banyak kelemahan dan kekurangannya. Jadi keinginan yang tak ada batasnya itu akan terbatasi juga oleh kelemahan dan kekurangannya itu tadi. Jadi seharusnya nikmati aja hal terindah yang sedang terjadi sekarang ini. Misalnya cuaca cerah di hari ini. Masih bisa menghirup oksigen gratis yang disediakan alam. Bandingkan dengan mengihirup oksigen tabung yang harus dibeli mahal karena keadaan memaksa demikian. Jangan abaikan apa yang sudah ada. Sekian.


Sabtu, 29 Desember 2012

Lingkungan sekitar

Sekarang lingkungan saya semakin bising. Akibat dari banyaknya pembukaan perumahan yang baru. Dulu saat masih sekolah, seringkali saya diledek punya rumah di Bandung coret akibat jauhnya dari pusat kota. Udah bandung coret ditambah lagi dengan Komplek coret akibat letak rumah diujung. Tapi apa yang terjadi sekarang ini, benar-benar berubah. Sekarang justru letaknya strategis. Karena di sebelah komplek ada komplek baru lagi makin lama makin banyak.

Terasa sekali pertambahan penduduknya. Lingkungan yang dulunya tenang dan sepi kini jadi bising. Kebisingan akibat dari jumlah kendaraan yang bertambah. Terutama sepeda motor. Sekarang hampir tiap rumah ada sepeda motornya. Kayak TV aja setiap rumah pasti ada. Tapi kemajuan itu tidak dibarengi perubahan perilaku. Di dalam komplek kok kebut-kebutan. Ya pasti enak lah karena jalannya sepi. Belum lagi suara knalpot yang bising bikin tambah wow deh.

Namun anehnya kini lingkungan saya semakin sepi dari pergaulan antar tetangga. Karena sekarang kegiatan sosial masyarakatnya entah berpindah kemana, terutama anak mudanya. Banyak yang cuek dengan tetangganya. Untungnya saya pernah merasakan masa-masa kehangatan hubungan bersosialisasi dengan lingkungan dulu. Justru pada saat itu belum banyak fasilitas yang dimiliki tidak seperti sekarang ini. Ternyata kemajuan itu sebanding dengan tingkat kecuekan orang terhadap lingkungannya. Sekian.

Kamis, 27 Desember 2012

Masalah

Semua orang tidak mau punya masalah. Kayaknya enak sekali tidak ada masalah, tinggal berleha-leha menjalani hidup ini. Namun ternyata manusia itu bukanlah diturunkan ke dunia ini untuk bersenang-senang saja. Karena kalau tidak ada masalah bosan sekali hidup ini. Kenapa bosan, karena otak, dan anggota tubuh tak akan banyak dipakai. Mungkin tidur dan tidur aja kerjaannya. Karena itulah manusia diturunkan ke dunia. Untuk menyelesaikan semua masalahnya. Harus bisa melayani, bukan dilayani. Harus jadi hamba bukannya jadi tuan. Harus bisa memberi bukannya ingin diberi. Semua potensi harus dikerahkan. kalau tidak dipakai akan macet, tumpul, berkarat dan akhirnya samasekali rusak. Sadarilah di sini bukan untuk bersenang-senang saja. Disini untuk bekerja dan bekerja. Apapun yang bisa dikerjakan, terserah asal menambah nilai kebaikan bagi diri maupun orang lain. Selesaikan masalah yang satu sampai tuntas. Kemudian hadapi masalah selanjutnya dengan tenang.

Gak ada masalah memang terasa membosankan. Tidak ada tantangan. Kalau berhasil melewati suatu tantangan pastilah akan bahagia, bangga, percaya diri. Jadi hadapi saja masalah agar kita bisa lebih berarti dan bisa menjalani peran sesungguhnya sebagai seorang manusia. Manusia yang banyak masalah, harus bisa menyelesaikannya sendiri, sisanya Tuhan yang akan bantu. Sekian.

Rabu, 26 Desember 2012

Ke sejatian

Saya rasa makin tua hidup ini, maka semakin sendirian saja dalam menghadapi berbagai macam masalah. Dulu ada teman yang bisa diajak berbagi suka dan duka. Kini hampir tak ada teman untuk bisa berbagi keluhan masalah-masalah hidup. Makin lama hidup ini makin terasa sepi. Semua orang telah memilih jalannya sendiri-sendiri. Dan ini lah pilihan hidup saya. Sendirian dalam arti yang sebenar-benarnya. Belum berusaha mewujudkan pernikahan. Disebabkan berbagai hal. Utamanya modal. Uang memang bukanlah segala-galanya dalam hidup ini. Tapi uang jugalah yang memperlancar segala sesuatunya. Karena kita sekarang telah sampai pada suatu jaman yang sangat berbeda dibandingkan dulu.

Kini jamannya serba benda. Benda apa yang kita punya itulah yang menjadi modal eksis sekarang ini. Tapi gak apa-apa juga jaman berubah. Yang jelas saya telah memilih sikap. Sikap saya tunggu dan liat. Menunggu suasana yang lebih berpihak pada saya. Lalu meliat-liat kemungkinan yang mungkin bisa dimanfaatkan. Tak apa lah ketinggalan kereta. Toh sikap yang tergesa-gesa juga kadang bisa menjerumuskan dan menimbulkan penyesalan. Tak ada yang sifatnya abadi. Semua nya bisa berubah dalam hitungan waktu. Yang jelas saya hanya mencari kebahagiaan yang sejati dan bukan yang semu. Ke sejatian amat sangat susah dicari dan memerlukan perjuangan, pengorbanan yang tidak sedikit. Saya hanya ingin tiba pada tujuan yang benar. Oleh karena itu saya memilih jalan yang normal. Tidak ada rekayasa, pengkarbitan, kepura-puraan, ataupun pat gulipat. Normal saja jalani hidup ini. Jadi kelihatannya amat lambat perkembangannya.

Mudah-mudahan apa yang saya pilih sekarang benar lah adanya. Karena saya mengharapkan yang terbaik. Agar Tuhan pun meridhoi nya. Tak ada beban sejarah yang buruk yang harus ditanggung nanti. Karena dosa-dosa itu harus ditebus. Inilah kenyataannya. Sekian.

Jumat, 21 Desember 2012

Makin tua nih

Sekarang jamannya serba mudah dan serba cepat. Yang tidak cepat hanyalah tumbuhnya rambut diatas kepala saya bagian atas hehehe. Yang sering terkena pembabatan hanyalah rambut yang berada di pinggir kepala saja. Karena sudah menutupi daun telinga dan mengganggu kenyaman. Waduh sebenarnya sudah saya upayakan agar rambut diatas kepala itu mau tumbuh lagi seperti dulu. Berbagai cara sudah saya lakukan, membotakinya, mengeroknya (agar kalau tumbuh lagi bisa lebih tebal hehe), memakai lidah buaya, saledri, kemiri, telur ayam kampung, dan yang gila adalah terasi hehe...dapat info yang menyesatkan dari seorang teman. Hasilnya rambut dibagian atas tetap saja tidak mau tumbuh seperti dulu. 

Saya dulu sering melihat ke cermin. Melihat bagian yang tumbuhnya jarang. Stress, makin dilihat makin galau hahhaaa...Kalau untuk rambut putih alias uban sih baru satu dua aja gak terlalu banyak. Proses penuaan yang berbeda dengan orang lain. Terutama para pria yang sudah beranjak uzur. Tapi saya cukup puas karena jaman remaja sudah pernah di poni sampai menutupi semua kening yang cukup lebar itu. Tinggal lihat aja di foto jaman SMP atau SMA dulu. Kumis sudah lama saya kerok. Karena sekarang bila mau dipelihara lagi makin terlihat tua, karena sudah banyak yang putihnya apalagi jenggot waduh gak deh...Sekarang saya lebih berkompromi atas semua perubahan yang terjadi pada beberapa bagian tubuh ini. Mau gimana lagi bro....sudah saat nya kok. Biarkan saja pakaian kan lama-kelamaan akan usang juga. Yang tidak usang itu adalah isi di dalamnya. Sebentar lagi pakaian dunia ini akan semakin jelek, usang, rapuh dll, lalu isinya akan minta keluar dan dikuburlah pakaian itu....hmmmm gimana tuh.

Senin, 17 Desember 2012

Barang antik

Kemarin teman saya telefon mau datang, Singkat cerita dia tanya saya apakah punya barang yang cukup antik. Antik disini artinya ya barang-barang yang klasik atau berusia tua. Hehe saya bingung karena saya memang tidak punya barang-barang itu. Kata saya sambil becanda gimana kalau orang antik alias orang lama alias orang uzur bisa dibeli juga? gak gak gak...Saya nyesel karena banyak barang-barang lama yang sudah tak tahu juntrungannya atau hilang. Memang nilai suatu barang suatu kelak nanti akan sangat berharga sekali. Ya kolektor barang-barang antik tentunya sangat membutuhkannya. Saya sendiri kurang ngerti masalah kolektor-kolektoran. Manusia memang unik. Banyak maunya. Banyak keanehannya.
Teman saya menawarkan apakah saya mau lihat bulu kaki jin. Saya jawab boleh saja. Lalu Teman saya mengeluarkan bungkusan tisu dari dompetnya. Terlihatlah 4 helai bulu yang cukup keras. Ketika disentuh seperti jarum-jarum. Lalu teman saya meminta setetes air. Diteteskannya sedikit ketangannya lalu diusapkan ke 4 helai bulu itu. Hasilnya ajaib, bulu itu bergerak-gerak sendiri. Kenapa ya bisa gerak ketika ditetesi air. Apa bulu itu merasa kedinginan, hehe mungkin juga. Apakah itu termasuk barang antik juga? tentunya bukan.

Sabtu, 15 Desember 2012

Penantianku

Seperti hari-hari yang telah berlalu, penantianku belum ada titik terangnya. Pastilah telah terjadi sesuatu dengan temanku di sana. Kalau tidak terjadi sesuatu yang penting banget, pasti penantianku sudah terang. Sementara itu waktu terus berjalan, usia terus bertambah. Tidak mungkin aku akan menyia-nyiakan waktu begitu saja. Bagiku waktu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Walaupun dalam keadaan yang serba kepepet dan serba tanggung. Akibatnya banyak tindakan dan keputusan yang tanggung alias setengah-setengah dariku. Ini mungkin akan menimbulkan kebingungan orang lain yang berhubungan denganku. Kenapa aku serba ragu dan belum bertindak lebih jauh lagi. Saat ini aku benar-benar menunggu situasinya berubah. Gak enak juga sih ketika kita banyak kepentingan sementara hambatan begitu luas terbentang di hadapan.
Dalam suatu perjuangan yang sangat panjang mental benar-benar diuji. Serasa dunia ini bergerak sangat lambat. Padahal justru sebaliknya dunia begitu cepat berubah. Yang lambat justru perubahan perilaku orang-orangnya ke arah yang lebih positif. Kemajuan teknologi tidak dibarengi kemajuan kejiwaan manusia. Makin hari terasa hidup makin sendirian. Makin hari orang-orang makin sibuk sendiri-sendiri. Ditambah lagi semakin kesini orang-orang semakin materialistis. Terus terang aku gak peduli dengan keadaan ini. Karena aku sudah melewati masa-masa ramai dengan teman. Kini saatnya bagiku menatap hidup ke depan sendirian. Karena aku yakin telah menemukan tujuan hidupku selanjutnya.

Minggu, 09 Desember 2012

Mendapatkan kuskus dan kenari

Setidaknya saya sudah 2 kali mendapatkan binatang secara gratis. Binatang itu yang datang sendiri ke rumah.  Dulu kira-kira tahun 98 saya mendapatkan binatang kuskus. Ceritanya saat itu saya mau mandi sore. Sayapun bergegas mengambil handuk yang dijemur di loteng dekat kamar. Saat saya mengambil handuk tiba-tiba mata saya melihat binatang aneh yang baru saya lihat. Binatang itu kecil sebesar tupai dengan matanya yang melotot. Tapi gerakannya lamban. Saya gak berani mengambilnya sendiri. Saya berlari memanggil teman yang sedang main bola di lapangan dekat rumah. Lalu teman saya mengambil karung. Ditangkaplah binatang itu lalu dimasukkan ke karung. Saya tidak memelihara binatang itu karena aneh. Lalu diberikanlah pada teman untuk dipelihara. Setelah beberapa hari teman-teman yang lain banyak yang tahu keberadaan binatang itu. Saya sendiri masih tidak tahu jenis binatang itu. Salah seorang teman memberitahu bahwa itu adalah binatang kuskus. Binatang itu jarang ada yang memelihara, biasanya kan burung yang sering dipelihara orang. Salah seorang teman yang lain ada yang bercanda bahwa itu adalah sebuah pertanda bagi saya. Ya gerakan binatang itu lamban tapi matanya melotot tajam bila di kejutkan langsung mengerutkan badannya, singkatnya binatang yang penakut. Itulah sifat yang melekat di diri saya saat itu, penakut. Ya saya terima aja karena memang saat itu keadaan jiwa saya benar-benar sedang galau. Setelah lama dipelihara kuskus itu lama kelamaan sakit. Bulu-bulunya rontok. Makin hari makin parah keadaannya. Salah seorang teman menyarankan agar kuskus itu dibuang saja jauh-jauh. Akhirnya kuskus itu dibuang di alam bebas.
Satu lagi binatang yang saya peroleh adalah burung. Saat itu saya sedang bengong di ruang makan. Lalu terdengar suara menciap dan kelebatan sayap. Setelah saya lihat ternyata itu adalah seekor burung kecil berwarna orange. Saya adalah seorang yang agak takut terhadap segala jenis binatang. Waktu saya coba untuk menangkapnya sendiri saya tidak berhasil. Akhirnya dibantu ibu saya baru bisa menangkap burung itu. Akhirnya setelah saya tanya teman baru tahu bahwa burung itu adalah kenari. Suaranya cukup bagus dan bulunya pun bagus. Tapi saya tidak tahu kali ini pertanda apa. Mudah-mudahan aja pertanda yang bagus.

Kamis, 06 Desember 2012

Panggilanku Ayung, Badai, Hewie

Julukan yang pernah diberikan pada saya sudah bermacam-macam. Baik itu diberikan oleh keluarga maupun teman. Waktu kecil paman saya sering memanggil atau lebih tepatnya menyindir dengan sebutan heulang keuyeup, Bhs. sunda (Heulang = Elang, Keuyeup = Kepiting). Gara-garanya waktu itu saya sering menyayikan lagu heulang keuyeup dengan teman main saat di Garut, waktu itu bapak tugas di Garut Selatan. Lagu itu liriknya porno, jadi tidak pantas dinyanyikan oleh anak kecil. Liriknya antara lain, "heulang keuyeup daun awi, hayang h*****t nu di cai", hehe jorok ya. Suatu hari saya sedang menyanyikan lagu itu bersama teman sambil duduk-duduk diatas batu besar, di bawah pohon karet. Maklum bapak kerja di perkebunan. Tiba-tiba paman datang dari Jakarta hendak berkunjung. Paman tentu saja mendengarkan lirik lagu yang saya nyayikan itu. Jadilah kalau ketemu dengan paman dimanapun, dia suka menyanyikan lagu "heulang keuyeup" hehe, aku tentu saja malu.
Lalu ketika saya sudah pindah ke Tasik karena sekolah di sana. Waktu itu kira-kira masih kelas 1 SD. Saat ditanya oleh Bibi saya, apa nama kamu? saya jawab "Heriyana Apolo Bandung", asal sebut aja, gak tahu maknanya apa. Lalu di saat saya bermain di halaman rumah, tetangga saya teman main menanyakan juga apa nama saya, sayapun jawab "Heriyana Apolo Bandung", tapi temen saya justru mendengarnya jadi "Heri Kapal Udara" hehe gak nyambung lagi. Masih di Tasik saat saya SMP, pernah ada yang menyebut saya "Cingkleung" gak tahu maksdunya apa. Waktu SMA masih di Tasik gara-gara ada pemain band lokal kota saya yang bernama "Heri Ayung" maka sayapun dipanggil "Heri Ayung" asal nyebut aja temen saya. Lalu panggilan Heri berubah lagi jadi "Hewri Ayung", lalu akhirnya jadi "Hewie Ayung", sampai sekarang masih ada yang memanggil demikian.
Akhirnya beberapa tahun kebelakang disaat saya tinggal di Bandung julukan nya sudah ganti lagi. Tiba-tiba temen saya main di sekitar tempat tinggal memanggil nama "Badai". Jadi lengkapnya julukan saya jadi "Heri Badai", kalau yang ini lebih condong ke meledek kali. Karena jalan saya tidak tegak. Sekarang kalau teman memanggil ada yang masih menyebut nama Ayung, Badai, Hewie, itulah julukan yang masih melekat di diri saya.

Minggu, 02 Desember 2012

Nama yang dipakai oleh Wanita maupun Pria di Indonesia

Setelah saya search di Google ternyata nama saya dipakai juga oleh jenis kelamin wanita. Kirain nama Heriyana cuma buat Pria saja eh ternyata oleh Wanita juga. Apakah di negara lain pemberian nama untuk Pria maupun wanita banyak yang sama ? Gak tahu tuh....
Nama yang dipakai oleh pria maupun wanita di Indonesia. Antara lain :
Eka, Dwi, Tri, Panca, Dian, Widi, Yosi, Deni, Dani, Doni, Yudi, Febri, Jajang, Heri, Yuyun, Yani, Yudit, Pepi, Bebi, Yanyan, Sansan, Dede, Budi, Iim, Indra, dan masih banyak lagi. Apakah nama anda juga termasuk yang dipakai oleh dua jenis kelamin?

Sabtu, 01 Desember 2012

Menunda pernikahan

Banyak laki-laki yang sudah diatas kepala 3 atau kepala 4 masih saja menjomblo. Padahal sebenarnya mereka tidak jelek-jelek amat, atau kere-kere amat. Bahkan banyak juga yang sifatnya jujur, baik, jauh dari pelanggaran hukum tapi masih saja sendiri. Apa ya penyebabnya......? Apa mereka tidak Percaya Diri (Pede). Mungkin ini berhubungan dengan sifat dasarnya. Tidak mau menyusahkan orang lain. Orang baik tapi tapi tak punya modal juga menjadi kendala. Baik tapi kantongnya tipis menjadi salah satu halangan dalam berjodoh. Banyak orang baik seringkali terpinggirkan. Hanya dibutuhkan pertolongannya saja untuk kemudian dilupakan. Lebih memilih yang berkantong tebal daripada kantong yang tipis. Apa jaman sekarang sudah lebih materialistis ya. Ini hanya salah satu penyebab saja. Ya itulah efek dari pemahaman yang salah kaprah. Budaya instan, hedonistis, populer, jalan pintas. Akibat dari informasi yang diterima setiap hari. Kini orang tanpa punya fasilitas akan terpinggirkan. Jadi mempunyai materi itu sifatnya harus. Tanpa materi yang cukup tampaknya kesulitan akan terbentang di depan. Terus terang budaya Indonesia sedang diserbu dan ditaklukkan oleh budaya luar yang buruk. Budaya materialistis, hedonis, instan, to the point, pragmatis, selingkuh, bohong dll. Ya budaya rendah hati, ramah tamah, sopan santun, apa adanya, jujur digantikan oleh budaya luar seperti yang diatas. Ini akibat dari tontonan sehari-hari. Pencucian otak yang terus menerus. Sejak anak balita sudah dijejali tontonan buruk. Efek yang yang dihasilkan dari tontonan amatlah besar. Karena sampai terbawa ke dalam mimpi seseorang. Jadi yang berhasil didalam menaruh pengaruh kedalam otak adalah yang mempunyai media. Media itu banyak antara lain, bacaan, tontonan, atau pendengaran.  Nah itu semua akan menyebabkan orang-orang banyak yang menjadi tidak pede. Tidak pede kalau tidak mempunyai fasilitas atau materi. Dampaknya banyak penundaan usia pernikahan. Harus mempunyai sejumlah materi tertentu dulu sebelum berani menikah. Modal jujur, baik, belumlah dipandang cukup. Hati-hatilah dengan memilih tontonan anda dan terutama anak-anak anda. Jadi orang tua jaman sekarang berpacu dengan kemajuan teknologi. Karena orang tua seringkali ketinggalan dan tidak bisa menyesuaikan dengan keadaan jaman. Ikut-ikutan terbawa arus jaman yang berputar-putar.

Minggu, 18 November 2012

Berubah tua

Perubahan adalah siklus yang alamiah. Dari muda berubah tua. Tak dapat dilawan . Bisa sih dimanipulasi. Tapi tetap melawan kodrat. Daripada ditutup-tutupi lebih baik apa adanya. Tak bertentangan dengan hati nurani. Masa sudah tua pengen bertingkah kayak ABG. Tubuh ini mau tidak mau akan usang dimakan usia. Biarkanlah begitu. Isi jiwa lebih penting. Yang positif tentunya. Jiwa akan mencari arah jalan pulang. Kemana  tujuan nanti segera tentukan dari sekarang.

Silaturahmi versi saya

Ternyata silaturahmi itu penting buangeetttt. Agar tidak terjadi kesalahpahaman perlu sekali untuk bertemu dan berdialog. Jangan menduga-duga melalui penafsiran sendiri. 1001 macam dugaan akan terbersit dari pikiran kita seandainya tidak melalui dialog langsung. Kebanyakannya adalah praduga-praduga yang negatif. Untuk sekedar bersilaturahmi terkadang malas bangett. Kalau tak ada kepentingan pribadi buat apa. Apalagi jaman sekarang hiburan merajalela. Nongkrong di rumah pun sudah cukup.
Anehnya ketika jaman sudah serba mudah dan instan, namun silaturahmi masih tetap seret. Masih dibutuhkan niat yang kuat untuk berinisiatif. Apa sudah capek dengan berbagai informasi dan hiburan yang gak penting. Manusia modern terkungkung oleh privasinya sendiri. Tak bebas dalam bersosialisasi, maksud saya tanpa melihat kepentingan pribadi dibaliknya.
Saya sekarang agak pasif dalam berteman. Menunggu reaksi positif dulu dari seseorang baru mau aktif. Ya itulah kondisi saya sekarang.

Jumat, 09 November 2012

Perang Bintang di Pemilihan Gubernur Jawa Barat

Biasanya perang bintang terjadi di dalam tontonan olah raga. Dimana bintang-bintang yang menonjol atau dipilih oleh para penggemar dari tiap-tiap klub yang berkompetesi dikumpulkan ke dalam satu tim. Yang dilawan adalah tim yang terdiri dari bintang-bintang juga. Biasanya itu semata-mata hanya untuk hiburan saja.  Para bintang hanya akan menampilkan keterampilan dan keahliannya masing-masing sambil bercanda dalam suasana santai tanpa ada ketegangan suatu perseteruan layaknya pertandingan reguler.
Nah kali ini di Jawa Barat ada fenomena baru. Perang bintang kali ini bertepatan dengan pemilihan kepala daerah provinsi atau Gubernur tahun 2013. Masing-masing satu orang calon gubernur atau wakil gubernur dipasangkan dengan artis-artis yang notabene adalah bintang film, sinetron dll. Jadi untuk kali ini perang bintang di pemilihan Gubernur Jawa Barat akan terjadi.
Siapa yang paling populer diantara mereka, tampaknya seimbang dimata publik. Mereka dilibatkan untuk apa lagi kalau bukan untuk meraih popularitas di mata publik khususnya rakyat Jawa Barat. Siapakah bintang pilihan anda nantinya, ini seperti kompetisi pemilihan piala citra, hehe. Apakah kepopuleran hanya milik para artis atau bintang-bintang film saja, ya itulah adanya.

Senin, 05 November 2012

Menunggu kesempatan

Bagi saya kesempatan-kesempatan di dalam hidup itu amat lah penting. Dengan adanya kesempatan, maka terbukalah peluang. Tetapi seringkali kesempatan itu luput begitu saja tanpa saya ambil. Entah kenapa saya seringkali kebingungan bila ada sebuah kesempatan. Pertimbangannya begitu banyak. Tidak segera mengambil keputusan. Saya takut salah dan takut resiko. Namun pada akhirnya ketika kesempatan itu tak ada lagi sayapun menyesalinya.
Pertimbangan memang baik diambil untuk menghindari resiko buruk. Akan tetapi tanpa melakukan keputusan sama saja saya sudah memilih salah satu pilihan. Dan pilihannya adalah untuk tidak mengambil kesempatan itu. Makin lama pengalaman hidup semakin bertambah. Dan dengan dalam keadaan terpepet seringkali saya akhirnya memilih untuk bertindak. Akhirnya bisa juga dan tidak kejadian yang buruk.
Sekarang saya menunggu kesempatan selanjutnya. Seberapa berani saya mengambil kesempatan selanjutnya, tergantung pada keberanian saya sendiri.

Jumat, 02 November 2012

Gempa Bandung

Ada gempa di kabupaten bandung kamis malam tadi. Asli saya gak tahu. Tahu nya pas buka FB pagi harinya, hari ini. Kenapa saya sampai gak tahu ya. Padahal skala nya lumayan 5,7. Saya juga malam asyik nonton TV. Titik gempa nya pun dekat daerah saya , soreang.
Tapi yang penting gak ada kejadian luar biasa. Tidak ada kerusakkan yang besar. Mungkin Tuhan masih melindungi kita semua, amin.

Selasa, 30 Oktober 2012

Pembuatan E-KTP di Kabupaten Bandung

Kemarin saya bertemu dengan seorang teman di saat sedang menjemput anak sekolah. Teman saya bercerita    bahwa dia sedang mengurus pembuatan E-KTP nya di kantor desa tetangga desa kami tapi masih satu kecamatan. 6 bulan yang lalu saya  membuat E-KTP harus dibuat di kantor kecamatan.

Jadi sekarang pembuatan E-KTP sudah agak menyebar ke desa. Bagus lah supaya ada penyebaran tugas perangkat aparat birokrasi di daerah saya. Tapi kapan E-KTP nya itu akan jadi masih tanda tanya besar. Yang penting urus saja dulu pembuatan nya tapi selesai nya itu soal lain lagi,